Toxoplasmosis atau
yang sering disebut dengan infeksi toxoplasma merupakan suatu penyakit yang
disebabkan oleh parasit toxoplasma gandii. Penyakit ini mempengaruhi saluran
pencernaan, jantung, saraf, dan kulit. Infeksi toxoplasma dapat menyerang siapa
saja, tetapi akan sangat berbahaya jika menyerang ibu hamil, orang yang sedang
menjalani kemoterapi, maupun para pengidap HIV/AIDS. Toxoplasma gandii adalah
suatu parasit yang paling terkenal didunia. Penyakit ini dapat terjadi sejak
awal kelahiran (penyakit bawaan). Apabila seorang ibu hamil terinfeksi penyakit
toxoplasmosis pada awal kehamilan, maka ada kemungkinan janin yang ada didalam
kandungan mengalami keguguran, lahir mati, atau terlahir dalam kondisi cacat.
Ciri penyakit toxoplasmosis yang paling umum adalah munculnya gejala yang mirip
dengan gejala flu seperti demam, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, dan
kelenjar getah bening membengkak.
Penyakit toxoplasmosis
dapat disembuhkan dengan menggunakan terapi obat. Salah satu obat yang sering
digunakan untuk mengatasi penyakit toxoplasmosis adalah spiramycin. Spiramycin
merupakan obat yang berfungsi untuk mengobati berbagai macam infeksi. Obat ini
sering digunakan untuk mengobati penyakit toxoplasmosis yang terjadi pada
wanita hamil karena obat ini dapat mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi
pada bayi yang ada didalam kandungan. Obat ini tidak dapat digunakan untuk
mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus seperti demam, flu, dan lainnya.
Spiramycin merupakan salah satu jenis obat yang paling baik jika disimpan dalam
suhu ruangan. Jauhkan dari paparan sinar matahari langsung dan jangan
menyimpannya pada tempat yang lembab.
Dosis spiramycin untuk orang dewasa
Dosis oral pada orang
dewasa :
- Dewasa dan remaja : 1 - 2 gram dua kali sehari atau 500 mg - 1 gram tiga kali sehari. Untuk kasus parah, dosisnya 2 - 2,5 gram dua kali sehari.
Dosis injeksi pada
orang dewasa :
- Dewasa
dan remaja : 500 mg diinjeksi secara perlahan pada nadi tiap 8 jam. Untuk
infeksi yang parah, dosisnya menjadi 1 gram diinjeksikan perlahan pada nadi
tiap 8 jam.
Dosis rectal pada
orang dewasa :
- Dewasa
dan anak - anak usia 12 tahun keatas : dua atau tiga 750 mg suppository per
hari.
- Anak
- anak sampai usia 12 tahun : dua atau tiga 500 mg suppository per hari.
Dosis spiramycin untuk anak - anak
Dosis oral pada anak -
anak :
- Anak - anak dengan berat badan 20 kg atau lebih : 25 mg/kg dua kali sehari atau 17 mg/kg tiga kali sehari.
Dosis injeksi anak -
anak :
- Penggunaan dosis injeksi pada pasien anak - anak harus berdasarkan persetujuan dokter.
Dosis rectal pada anak
- anak :
- Anak
-anak hingga usia 12 tahun : dua atau tida 500 mg suppository per hari.
- Bayi
baru lahir, dosis diberikan berdasarkan berat badan. Dosisnya adalah satu
suppository/5 kg sekali sehari.
Efek samping
Sama seperti jenis
obat - obatan lainnya, spiramycin juga memiliki efek samping jika digunakan.
Tetapi, tidak semua orang dapat mengalami dan merasakan efek samping tersebut.
Berikut ini merupakan beberapa efek samping yang mungkin terjadi akibat
penggunaan obat spiramycin, yaitu :
- Masalah
pencernaan
- Mual
- Muntah
- Diare
- Sakit
perut
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: